Redaksi The Globe Journal
Selasa, 23 April 2013 01:27 WIB
BANDA ACEH - Dalam memeriah hari ulang tahun (HUT) Kota Banda Aceh ke 808, pemerintah Kota Banda Aceh mengelar Festival Qasidah Rebana Tingkat Kota Banda Aceh, bertempat di taman sari Banda Aceh.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Banda Aceh, Mawardy Nurdin. Selain lomba Qasidah, dalam rangka HUT Kota Banda Aceh ke 808 juga diperlombakan sejumlah kegiatan antara lain Lomba Bercerita Anak Islami Tingkat SD/MI, Lomba MTQ Tingkat Pelajar dan Guru dan serangkaian kegiatan lainnya.
Mawardi mengaku bahwa momentum HUT Kota Banda Aceh adalah sebagai bentuk kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap Kota Banda Aceh.
Menurut Mawardy Kota Banda Aceh merupakan kota bersejarah, Ibukota Kesultanan Aceh Darussalam di masa lampau. Asal muasal Kota Banda Aceh adalah Gampong Pande sebagai ibukota Kesultanan Aceh.
"HUT Kota ini janganlah hanya diperingati dengan seremonial dan serangkaian kegiatan dalam berbagai bidang. Akan tetapi, hendaknya menjadikan HUT ini sebagai momentum kita mempelajari dan belajar dari sejarah. Karena suatu bangsa atau daerah akan maju apabila belajar dari masa lalu," tegasnya.
Hasil pantauan dilapangan, ratusan masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya sejak pukul 20.00 WIB mulai memadati taman sari. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan Lomba Qasidah diikuti oleh peserta dari tiga kecamatan yaitu Syiah Kuala, Jaya Baru, Meuraxa dan Luengbata.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Banda Aceh, Mawardy Nurdin. Selain lomba Qasidah, dalam rangka HUT Kota Banda Aceh ke 808 juga diperlombakan sejumlah kegiatan antara lain Lomba Bercerita Anak Islami Tingkat SD/MI, Lomba MTQ Tingkat Pelajar dan Guru dan serangkaian kegiatan lainnya.
Mawardi mengaku bahwa momentum HUT Kota Banda Aceh adalah sebagai bentuk kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap Kota Banda Aceh.
Menurut Mawardy Kota Banda Aceh merupakan kota bersejarah, Ibukota Kesultanan Aceh Darussalam di masa lampau. Asal muasal Kota Banda Aceh adalah Gampong Pande sebagai ibukota Kesultanan Aceh.
"HUT Kota ini janganlah hanya diperingati dengan seremonial dan serangkaian kegiatan dalam berbagai bidang. Akan tetapi, hendaknya menjadikan HUT ini sebagai momentum kita mempelajari dan belajar dari sejarah. Karena suatu bangsa atau daerah akan maju apabila belajar dari masa lalu," tegasnya.
Hasil pantauan dilapangan, ratusan masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya sejak pukul 20.00 WIB mulai memadati taman sari. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan Lomba Qasidah diikuti oleh peserta dari tiga kecamatan yaitu Syiah Kuala, Jaya Baru, Meuraxa dan Luengbata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar